Tahukah Kamu ?

Tahukah Kamu ?

-
tulang paha manusia, jauh lebih kuat dari konstruksi beton.
-Gajah adalah satu-satunya mamalia yang tidak bisa meloncat.
-Kuku jari tangan manusia tumbuh empat kali lebih cepat daripada kuku jari kakinya..
-Cocacola bakal berwarna ijo, seijo cendol kalo gak dikasih tambahan pewarna dalam proses pembuatannya..
-bumi, adalah satu2nya planet di sistem tata surya kita yang tidak dinamakan dengan nama dewa-dewi

Cari Artikel Ini

Rabu, 19 September 2012

Selamat tinggal indonesia



Sebuah ide radikal muncul dari seorang pakar “ilmu penamaan” Teuku Chandra Adinawan. Dalam bukunya yang bertitel Selamat Tinggal Indonesia Chandra mengemukakan ide gila tersebut.Chandra menilai nama Indonesia kurang membawa keberuntungan bagi bangsa ini. Sering “sakit-sakitan”, tak henti dihajar bencana dan rakyatnya tak kunjung sejahtera.(Radar Banyumas,6 Juni 2012)

Tradisi mengganti nama negara bukanlah sesuatu yang baru. Menurut Chandra banyak negara yang setelah berganti nama kondisi menjadi lebih makmur dan sejahtera. Ia mencontohkan beberapa negara yang telah berganti nama seperti malaysia yang dulunya bernama malaka, Brunei Darussalam sebelumnya hanya bernama Brunei. Sementara Singapura dulunya bernama Tumasik. Negara-negara yang berganti nama tersebut saat ini adalah negara yang relatif lebih makmur dibanding Indonesaia.
Nama Indonesia menurut Chandra kurang membawa keberuntungan bagi bangsa ini. Ia membandingkan nama Indonesia dengan Argentina.Nasib negara Indonesai dan Argnetina mempunyai beberapa kesamaan. Pertama, nama Indonesia dan Agentina sama-sama terdiri dari sembilan huruf. Kedua, nama Indonesia dan Argentina sama-sama mempunyai huruf tengah “N” d. Ketiga nama Indonesai dan Argentina masing-masing memiliki huru ganda “I” dan “N”, untuk (In)donesaia dan Argent(in)a.
Chandra mengusulkan beberapa nama alternatif untuk mengganti nama negara Indonesaia. Di antaranya,Indonesiaraya ( tanpa spasi) , Indonesia Raya ( dengan spasi) serta Nusantara atau Dwipantara.
Mengganti nama dalam budaya suatu bangsa atau dalam agama adalah suatu hal yang wajar. Keinginan untuk lebih baik banyak menjadi alasaan seseorang mengganti namanya. Seperti presiden RI yang pertama dulunya bernama Kusno Sosrodiharjo karena sering sakit-sakitan namanya diganti menjadi Soekarno.
Entah karena kebetulan atau memang berkah dari mengganti nama Soekarno tumbuh menjadi remaja yang tidak sakit-sakitan. Bahkan dalam perjalanannya beliau menjadi orang besar bangsa ini.
Bagi orang yang terbiasa berpikir rasional tentu sulit mempercayai hal-ha seprti yang diungkapkan oleh Pak Chandra. Bagaiman mungkin nama dapat berpengaruh terhadap nasib seseorang atau suatu bangsa. Nyatanya banyak orang yang nama tidak bagus-bagus amat juga sukses.
Sementara itu bagi agama atau budaya suatu daerah nama mempuanyai makna sebagai do’a. Sehingga dalam memberi nama seorang anak hendaknya mempertimbangkan arti atau do’a yang dikandung dari nama tersebut.
Namun demikian juga banyak orang yang percaya hal-hal yang bersiafat irasional terkait dengan nama seseorang, perusaahan, negara atau logo sebuah perusahaan. Nyatanya Pak Chandra mempunayai klien ribuan yang berasal dari dalam dan luar negeri. Dan dengan menggeluti profesi selama tiga puluh tahun beliau bahkan dapat berkeliling dunia. Ini artinya Banyak orang mengaku adanya kebenaran terakait denga “ilmu penamaan’ tersebut.
Untuk mengganti nama sebuah negara buknlah hal yang mudah. Yang jelas akan menimbulkan pro dan kontra di samping itu implikasi dari penggantian nama akan berdampak secara luas dalam kehidupan bernegara.
Nah pembaca, seandainya nama negara Indonesia diganti kira-kira nama apa yang pantas ?. bagaimana pun juga kita ingin negeri ini menjadi lebih baik.

1 komentar: